Rabu, 20 Januari 2010

Tak Pernah Ada Kata Terlambat


Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Contoh yang baik adalah John Corcoran. Dia menderita dyslexia (kesulitan membaca). Pada waktu ia masih kanak-kanak, penyakit ini belum dikenal sehingga ia dianggap sebagai anak yang bodoh. Gurunya meminta ia membaca dan bila tidak bisa melakukannya, ia dipukul dengan tongkat. Bahkan, gurunya membuat anak-anak yang lain berbaris untuk memukul dia dengan tongkat. Dia bertumbuh dengan satu keyakinan bahwa “Dia bisa membaca”.
Walaupun tidak dapat membaca, dengan berbagai macam cara ia lulus dengan High School Diploma dan bahkan lulus dari universitas dan menjadi guru. Di samping itu, ia menjadi sukses dalam bisnisnya dan menikah dengan seorang wanita yang pandai. Istrinya tidak percaya ketika John mengatakan bahwa ia tidak dapat membaca sampai ketika anaknya memintanya untuk membacakan buku cerita barulah istrinya menyadari bahwa John sungguh-sungguh tidak dapat membaca.



Pada tahun 1986, pada usia 48 tahun, John tidak tahan menyembunyikan kekurangannya lagi. Ia pergi ke perpustakaan di Carlbad. Di sana ia menangis dan mengaku bahwa ia tidak dapat membaca. Eleanor Condit, seorang ibu yang berusia 65 tahun, ditugaskan untuk mengajarinya. Ibu ini mengajar dengan begitu sabar. Setelah 14 bulan, John mulai dapat membaca. Ia membaca setiap buku dan majalah yang ia punyai. Ia membaca dengan keras setiap nama jalan yang ia lalui. Langkah selanjutnya yaitu mengaku di hadapan 200 pebisnis di San Diego. Semua orang tercengang dengan kesaksiannya. Ia mulai menjadi Public Speaker dan mendorong setiap orang untuk dapat membaca.
Suatu hari ia teringat akan satu hal yang perlu ia lakukan. Ia masuk ke kantornya dan membuka sebuah kotak yang sudah usang. Dua puluh lima tahun telah berlalu, dan John pun dapat membaca surat cinta dari istrinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar